-->
Cerita MAHID di Era Orde Lama

Cerita MAHID di Era Orde Lama

MAHID adalah singkatan dari Mahasiswa Ikatan Dinas. Para anggotanya adalah mahasiswa bea siswa pada tahun 1960-an yang kuliah di Eropa Timur, seperti di Jerman Timur, Cekoslowakia, Uni Sovyet, Polandia, Yugoslavia, dan lain-lainnya.
Setelah Pak Harto mulai menjabat, maka banyak dari mereka yang terdampar di Eropa dan tidak bisa pulang. Walau demikian mereka masih bergaul dengan para pegawai KBRI setempat dan keberadaan mereka ditoleransi, mungkin atas dasar asas kemanusiaan.
Saya pernah menjumpai beberapa dari mereka, ketika saya masih kecil dan sudah dewasa, di Jerman Timur, Cekoslowakia, dan juga Belanda.
Salah seorang di antara mereka yang menetap di Belanda dan bisa pulang ke Indonesia dan mempertahankan kewarganegaraannya menceritakan saya kisah berikut:
Ketika Bung Karno mengundurkan diri dan digantikan oleh Pak Harto mereka disuruh pulang dan lalu menandatangani surat pernyataan, bahwa mereka tidak melakukan "kultus individu". Setelah itu mereka discreening. Banyak di antara mereka yang takut atau masih setia kepada Bung Karno. Mungkin pula ada yang benar melakukan "kultus individu" terhadap Bung Karno. Lalu mereka tidak pulang dan menjadi kehilangan kewarganegaraan Indonesia mereka.


Saya sendiri pulang dan menandatangani surat tersebut. Kemudian saya discreening dan dinyatakan lolos. Lalu saya bisa ke luar negeri lagi.


Jadi jawabannya, saya punya seorang kenalan. Dia bisa pulang, karena bersedia menandatangani surat keterangan bahwa ia tidak melakukan kultus individu. Walau demikian saya juga pernah bertemu banyak eks anggota Mahid yang tidak pulang dan terdampar sampai beberapa dasawarsa di Eropa. Ada yang baru mendapatkan WNI mereka kembali setelah tahun 1998.
Oleh: Revi Soekatno
Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment